Pada
masa sekarang, internet meningkatkan layanan kedalam suatu jaringan untuk
meningkatkan variasi dari suatu aplikasi bagi komnsumen dan bisnis. Disamping
data tradisional yang sekarang disajikan internet, suara baru dan multimedia
jasa sedang dikembangkan dan disebarkan.
Suatu
jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any. Di masa
lalu, perusahaan yang hendak menghubungkan cabang-cabang kantornya dalam suatu
jaringan akan mengunakan saluran sewa secara titik ke titik (point to point)
yang tentu saja biayanya sangat besar.
Seiring dengan maraknya penggunaan Internet, banyak perusahaan yang kemudian beralih menggunakan Internet sebagai bagian dari jaringan mereka untuk menghemat biaya.
Seiring dengan maraknya penggunaan Internet, banyak perusahaan yang kemudian beralih menggunakan Internet sebagai bagian dari jaringan mereka untuk menghemat biaya.
MPLS
melaksanakan fungsi sebagai berikut:
a. Menghubungkan protokol satu
dengan lainnya dengan Resource Reservation Protocol (RSVP) dan membuka Shortest
Path First (OSPF).
b. Menetapkan mekanisme untuk mengatur arus
traffic berbagai jalur, seperti arus antar perangkat keras yang berbeda, mesin,
atau untuk arus pada aplikasi yang berbeda.
c. Digunakan untuk memetakan IP
secara sederhana.
d. Mendukung IP, ATM dan Frame-Relay
Layer-2 protokol.
Komponen-komponen
MPLS
Di dalam MPLS, transmisi data terjadi pada LSPS. LSPS adalah suatu urutan label pada masing-masing ranting jaringan sepanjang alur dari sumber sampai ke tujuan. Kecepatan tinggi menswitch data dimungkinkan oleh perangkat keras ke paket tombol secara cepat antar mata rantai jaringan. Adapun bagian dan komponen MPLS yaitu :
Di dalam MPLS, transmisi data terjadi pada LSPS. LSPS adalah suatu urutan label pada masing-masing ranting jaringan sepanjang alur dari sumber sampai ke tujuan. Kecepatan tinggi menswitch data dimungkinkan oleh perangkat keras ke paket tombol secara cepat antar mata rantai jaringan. Adapun bagian dan komponen MPLS yaitu :
a. LSRs dan LERs
* LSR adalah alat penerus kecepatan tinggi dalam inti dari suatu jaringan MPLS yang menggunakan protokol pemberian isyarat label sesuai dan kecepatan tinggi menswitch data yang didasarkan alur yang telah dibentuk.
*LER adalah suatu alat yang beroperasi di jaringan akses dan MPLS. LERs mendukung berbagai port yang dihubungkan ke network(seperti penyiaran ulang, ATM dan Ethernet).
b. FEC
Sebagai lawan IP konvensional dalam MPLS, tugas dari FEC dilakukan hanya sekali ketika paket masuk jaringan itu. FECs didasarkan pada kebutuhan jasa atau pelayanan yang ditentukan ke dalam satuan paket.
Sebagai lawan IP konvensional dalam MPLS, tugas dari FEC dilakukan hanya sekali ketika paket masuk jaringan itu. FECs didasarkan pada kebutuhan jasa atau pelayanan yang ditentukan ke dalam satuan paket.
c. Labels and Label
Findings
Suatu label dalam format yang paling sederhana berguna untuk mengidentifikasikah alur suatu paket. Label ini memberikan batasan-batasan sebagai berikut,
- tujuan unicast routing
- teknik traffic
- multicast
- virtual private network (VPN)
- QoS
Suatu label dalam format yang paling sederhana berguna untuk mengidentifikasikah alur suatu paket. Label ini memberikan batasan-batasan sebagai berikut,
- tujuan unicast routing
- teknik traffic
- multicast
- virtual private network (VPN)
- QoS
d. Label Creation
Ada beberapa metode yang digunakan di dalam penciptaan label yaitu :
- metode topology, dengan menggunakan proses normal dari routing protokol seperti OSPF dan BGP
- metode request, dengan menggunakan proses yang berdasarkan control traffic seperti RSVP
- metode traffic, dengan menggunakan penerimaan paket ke penyaluran trigger dari label
Ada beberapa metode yang digunakan di dalam penciptaan label yaitu :
- metode topology, dengan menggunakan proses normal dari routing protokol seperti OSPF dan BGP
- metode request, dengan menggunakan proses yang berdasarkan control traffic seperti RSVP
- metode traffic, dengan menggunakan penerimaan paket ke penyaluran trigger dari label
e. Label Distribution
Protokol yang ada, seperti BGP, digunakan sebagai informasi label dalam protokol itu. IETF juga menggambarkan suatu protokol baru yang dikenel sebagai distribusi label protokol karena pemberian isyarat yang tegas dan manajemen ruang. Suatu ringkasan dari) berbagai rencana untuk pertukaran label sebagai berikut:
- LDP, IP ditujukan ke dalam label
- RSVP, CR-LDP digunakan untuk reservasi sumber daya dan teknik traffic.
- PIM (PROTOCOL multicast), digunakan sendiri untuk multicast label negara yang memetakan.
- BGP, eksternal label (VPN)
Protokol yang ada, seperti BGP, digunakan sebagai informasi label dalam protokol itu. IETF juga menggambarkan suatu protokol baru yang dikenel sebagai distribusi label protokol karena pemberian isyarat yang tegas dan manajemen ruang. Suatu ringkasan dari) berbagai rencana untuk pertukaran label sebagai berikut:
- LDP, IP ditujukan ke dalam label
- RSVP, CR-LDP digunakan untuk reservasi sumber daya dan teknik traffic.
- PIM (PROTOCOL multicast), digunakan sendiri untuk multicast label negara yang memetakan.
- BGP, eksternal label (VPN)
f. Label Switched Paths
(LSPs)
Di dalam suatu daerah MPLS, suatu alur disediakan paket yang ditentukan untuk bepergian didasarkan pada suatu FEC. LSP disediakan sebelum transmisi data. MPLS menyediakan dua pilihan berikut untuk menyediakan suatu LSP :
- hop-by-hop routing, setiap LSR dengan bebas memilih loncatan berikutnya untuk FEC ditentukan.
- explicit rouiting, seperti ke sumber routing.
Di dalam suatu daerah MPLS, suatu alur disediakan paket yang ditentukan untuk bepergian didasarkan pada suatu FEC. LSP disediakan sebelum transmisi data. MPLS menyediakan dua pilihan berikut untuk menyediakan suatu LSP :
- hop-by-hop routing, setiap LSR dengan bebas memilih loncatan berikutnya untuk FEC ditentukan.
- explicit rouiting, seperti ke sumber routing.
g. Label Spaces
Label yang digunakan oleh suatu LSR untuk FEC-Label binding digolongkan sebagai berikut:
- per platform, Label-label dialokasikan dari suatu common pool. Tidak ada dua label yang didistribusikan ke antarruang yang berbeda yang mempunyai harga sama.
- per interface, jangkauan label disesuaikan dengan antar ruang. Nilai-Nilai label menyajikan tentang alat penghubung yang berbeda bisa sama.
Label yang digunakan oleh suatu LSR untuk FEC-Label binding digolongkan sebagai berikut:
- per platform, Label-label dialokasikan dari suatu common pool. Tidak ada dua label yang didistribusikan ke antarruang yang berbeda yang mempunyai harga sama.
- per interface, jangkauan label disesuaikan dengan antar ruang. Nilai-Nilai label menyajikan tentang alat penghubung yang berbeda bisa sama.
h. Label Merging
Arus traffic yang dating dari alat penghubung berbeda dapat digabungkan bersama-sama dan yang diswitch menggunakan suatu label umum jika mereka sedang melintasi jaringan ke arah tujuan akhir sama. Ini dikenal sebagai stream merging.
Arus traffic yang dating dari alat penghubung berbeda dapat digabungkan bersama-sama dan yang diswitch menggunakan suatu label umum jika mereka sedang melintasi jaringan ke arah tujuan akhir sama. Ini dikenal sebagai stream merging.
i. Label Retention
MPLS menggambarkan label bindings diterima dari LSRS bukanlah loncatan berikutnya untuk FEC yang ditentukan
MPLS menggambarkan label bindings diterima dari LSRS bukanlah loncatan berikutnya untuk FEC yang ditentukan
j. Label Control
MPLS menggambarkan gaya untuk mendistribusikan label ke LSRs yang berdekatan.
- independent, suatu LSR mengenali FEC tertentu dan membuat keputusan untuk mengikat suatu label kepada FEC dengan bebas untuk mendistribusikannya. FECs baru dikenali di mana saja rute baru yang kelihatan oleh penerus.
- ordered, suatu LSR mengikat suatu label untuk FEC tertentu dan hanya untuk penerus jalan ke luar atau telah menerima suatu label yang mengikat untuk FEC dari loncatan LSR berikutnya. Gaya ini direkomendasikan untuk ATM-LSRs.
MPLS menggambarkan gaya untuk mendistribusikan label ke LSRs yang berdekatan.
- independent, suatu LSR mengenali FEC tertentu dan membuat keputusan untuk mengikat suatu label kepada FEC dengan bebas untuk mendistribusikannya. FECs baru dikenali di mana saja rute baru yang kelihatan oleh penerus.
- ordered, suatu LSR mengikat suatu label untuk FEC tertentu dan hanya untuk penerus jalan ke luar atau telah menerima suatu label yang mengikat untuk FEC dari loncatan LSR berikutnya. Gaya ini direkomendasikan untuk ATM-LSRs.
k. Signaling Mechanism
- label request, menggunakan mekanisme ini, suatu LSR meminta suatu label dari nya ke downstream neighbor sehingga dapat mengikat FEC yang spesifik. Mekanisme ini dapat digunakan selama rantai LSRs yang atas sampai ke luar LER.
- label mapping, respon ke table request , suatu ke downstream LSR akan mengirimkan suatu label kepada ke pemrakarsa upstream yang menggunakan label yang memetakan mekanisme.
- label request, menggunakan mekanisme ini, suatu LSR meminta suatu label dari nya ke downstream neighbor sehingga dapat mengikat FEC yang spesifik. Mekanisme ini dapat digunakan selama rantai LSRs yang atas sampai ke luar LER.
- label mapping, respon ke table request , suatu ke downstream LSR akan mengirimkan suatu label kepada ke pemrakarsa upstream yang menggunakan label yang memetakan mekanisme.
l. Label Distribution
Protocol
LDP adalah suatu protokol baru untuk distribusi label yang mengikat informasi ke LSRs di dalam suatu jaringan MPLS. LDP digunakan untuk peta FECs ke label, pada gilirannya membuat LSPs. Jeni-jenis dari pesan LDP :
- discovery messages, memberitahu dan menjaga kehadiran LSR di suatu jaringan.
- session messages, menetapkan, menjaga dan mengakhiri sesi antar LDP.
- advertisement messages-membuat, mengubah dan menghapus label yang memetakan untuk FECs.
- notification messages, menyediakan informasi kesalahan isyarat dan informasi.
LDP adalah suatu protokol baru untuk distribusi label yang mengikat informasi ke LSRs di dalam suatu jaringan MPLS. LDP digunakan untuk peta FECs ke label, pada gilirannya membuat LSPs. Jeni-jenis dari pesan LDP :
- discovery messages, memberitahu dan menjaga kehadiran LSR di suatu jaringan.
- session messages, menetapkan, menjaga dan mengakhiri sesi antar LDP.
- advertisement messages-membuat, mengubah dan menghapus label yang memetakan untuk FECs.
- notification messages, menyediakan informasi kesalahan isyarat dan informasi.
m.Label Stack
Mekanisme tumpukan label yang mempertimbangkan operasi hirarkis dalam daerah MPLS. Pada dasarnya memperbolehkan MPLS untuk digunakan secara serempak.
Mekanisme tumpukan label yang mempertimbangkan operasi hirarkis dalam daerah MPLS. Pada dasarnya memperbolehkan MPLS untuk digunakan secara serempak.
n.Traffic Engineering
Teknik traffic sebagai proses yang meningkatkan keseluruhan pemanfaatan jaringan dengan mencoba untuk menciptakan suatu kesamaan atau membedakan distribusi traffic sepanjang seluruh jaringan itu. Suatu hasil penting untuk proses ini adalah penghindaran dari kebuntuan pada setiap alur.
Teknik traffic sebagai proses yang meningkatkan keseluruhan pemanfaatan jaringan dengan mencoba untuk menciptakan suatu kesamaan atau membedakan distribusi traffic sepanjang seluruh jaringan itu. Suatu hasil penting untuk proses ini adalah penghindaran dari kebuntuan pada setiap alur.
o.CR
Counstrain based Routing mempertimbangkan parameter seperti bandwidth, delay, hop count, QoS, dll.
CR dapat digunakan bersama dengan MPLS untuk menyediakan LSPS. IETF telah menggambarkan suatu komponen CR-LDP untuk memudahkan CR.
Counstrain based Routing mempertimbangkan parameter seperti bandwidth, delay, hop count, QoS, dll.
CR dapat digunakan bersama dengan MPLS untuk menyediakan LSPS. IETF telah menggambarkan suatu komponen CR-LDP untuk memudahkan CR.
Network MPLS terdiri atas sirkit yang disebut
label-switched path (LSP), yangmenghubungkan titik-titik yang disebut
label-switched router (LSR). LSR pertama danterakhir disebut ingress dan
egress. Setiap LSP dikaitkan dengan sebuah forwardingequivalence class (FEC),
yang merupakan kumpulan paket yang menerima perlakukanforwarding yang sama di
sebuah LSR. FEC diidentifikasikan dengan pemasangan label.
Untuk membentuk LSP, diperlukan suatu protokol persinyalan. Protokol inimenentukan forwarding berdasarkan label pada paket. Label yang pendek dan berukurantetap mempercepat proses forwarding dan mempertinggi fleksibilitas pemilihan path.Hasilnya adalah network datagram yang bersifat lebih connection-oriented.
Untuk membentuk LSP, diperlukan suatu protokol persinyalan. Protokol inimenentukan forwarding berdasarkan label pada paket. Label yang pendek dan berukurantetap mempercepat proses forwarding dan mempertinggi fleksibilitas pemilihan path.Hasilnya adalah network datagram yang bersifat lebih connection-oriented.
Enkapsulasi Paket
Tidak seperti ATM yang memecah paket-paket IP, MPLS hanya melakukanenkapsulasi paket IP, dengan memasang header MPLS. Header MPLS terdiri atas 32 bitdata, termasuk 20 bit label, 2 bit eksperimen, dan 1 bit identifikasi stack, serta 8 bit TTL.Label adalah bagian dari header, memiliki panjang yang bersifat tetap, dan merupakansatu-satunya tanda identifikasi paket. Label digunakan untuk proses forwarding, termasuk proses traffic engineering.
Setiap
LSR memiliki tabel yang disebut label-swiching table. Tabel itu berisipemetaan
label masuk, label keluar, dan link ke LSR berikutnya. Saat LSR menerimapaket,
label paket akan dibaca, kemudian diganti dengan label keluar, lalu
paketdikirimkan ke LSR berikutnya.Selain paket IP, paket MPLS juga bisa
dienkapsulasikan kembali dalam paketMPLS. Maka sebuah paket bisa memiliki
beberapa header. Dan bit stack pada headermenunjukkan apakah suatu header sudah
terletak di ‘dasar’ tumpukan header MPLS itu.
Kemampuan MPLS
Salah
satu feature MPLS adalah kemampuan membentuk tunnel atau virtual circuit yang
melintasi networknya. Kemampuan ini membuat MPLS berfungsi sebagai platform
alami untuk membangun virtual private network (VPN). VPN yang dibangun dengan
MPLS sangat berbeda dengan VPN yang hanya dibangun berdasarkan teknologi IP,
yang hanya memanfaatkan enkripsi data. VPN dpada MPLS lebih mirip dengan
virtual circuit dari FR atau ATM, yang dibangun dengan membentuk isolasi
trafik. Trafik benar-benar dipisah dan tidak dapat dibocorkan ke luar lingkup
VPN yang didefinisikan. Lapisan pengamanan tambahan seperti IPSec dapat
diaplikasikan untuk data security, jika diperlukan. Namun tanpa metode semacam
IPSec pun, VPN dengan MPLS dapat digunakan dengan baik.
Konfigurasi Router Mikrotik
Tahapan dalam mensetting MPLS di Mikrotik router :
a. Setting interface loopback
b. Membuat IP Address loopback
c. Setting IP Address pada masing-masing interface
d. Setting Dynamic Routing
e. Setting MPLS dengan mengaktifkan LDP.
1. Setting untuk masuk ke mikrotik lewat Winbox
a. Hubungkan PC ke mikrotik router menggunakan kabel UTP untuk konfigurasinya.
b. Buka aplikasi Winbox.
c. Lakukan koneksi ke Mikrotik Router melalui MAC Address‐nya.
2. Setting Loopback IP Address
Pada RouterOS Mikrotik Loopback IP Address dapat dikonfigurasi dengan membuat interface
bridge tanpa menambahkan alamat port. Tujuan membuat Loopback IP Address adalah:
a. Hanya ada satu sesi LDP antara 2 router, tidak peduli berapa banyak link menghubungkan mereka,
loopback IP address memastikan bahwa sesi LDP tidak terpengaruh oleh perubahan interface atau
IP Address.
b. Penggunaan loopback IP address sebagai alamat LDP transportasi memastikan kedua hop bekerja
dengan baik ketika beberapa label melewatkan paket-paket data.
Berikut adalah cara setting Router PE2 lewat winbox.
2.a. Membuat Interface Loopback.
2.b. Membuat IP Address Loopback
3. Setting IP Address
Kemudian setting core router dan core‐edge router seperti pada topologi jaringan.
Berikut adalah cara setting Router P2 lewat winbox.
3.a. Membuat IP Address
4. Setting Dinamic Routing
Selanjutnya dilakukan setting OSPF pada setiap router untuk mendistribusikan rute secara
dinamis.
Berikut adalah cara setting Router P2 lewat winbox.
4.a. Membuat OSPF Instance
4.b. Membuat OSPF Network
5. Setting MPLS
Langkah selanjutnya adalah menambahkan dan mengonfigurasi sistem MPLS. Dalam rangka
untuk mendistribusikan label untuk rute, LDP harus diaktifkan. Kemudian semua interface yang
digunakan di MPLS perlu ditambahkan.
Berikut adalah cara setting Router P3 lewat winbox.
5.a. LDP Setting
5.b. Membuat Interface LDP MPLS
Cek dan Tes Konfigurasi MPLS, catat dan amati hasilnya.
1. Dengan traceroute, dari perintah : Tools | Traceroute
2. Cek table routing, dari perintah : IP | Routes
3. Cek konfigurasi MPLS, dari perintah : MPLS | MPLS | Local Bindings
4. Untuk mereset konfigurasi:
Dari perintah : Files | Reset‐configuration.backup
Referensi by:
* www.google.co.id
Konfigurasi Router Mikrotik
Tahapan dalam mensetting MPLS di Mikrotik router :
a. Setting interface loopback
b. Membuat IP Address loopback
c. Setting IP Address pada masing-masing interface
d. Setting Dynamic Routing
e. Setting MPLS dengan mengaktifkan LDP.
1. Setting untuk masuk ke mikrotik lewat Winbox
a. Hubungkan PC ke mikrotik router menggunakan kabel UTP untuk konfigurasinya.
b. Buka aplikasi Winbox.
c. Lakukan koneksi ke Mikrotik Router melalui MAC Address‐nya.
2. Setting Loopback IP Address
Pada RouterOS Mikrotik Loopback IP Address dapat dikonfigurasi dengan membuat interface
bridge tanpa menambahkan alamat port. Tujuan membuat Loopback IP Address adalah:
a. Hanya ada satu sesi LDP antara 2 router, tidak peduli berapa banyak link menghubungkan mereka,
loopback IP address memastikan bahwa sesi LDP tidak terpengaruh oleh perubahan interface atau
IP Address.
b. Penggunaan loopback IP address sebagai alamat LDP transportasi memastikan kedua hop bekerja
dengan baik ketika beberapa label melewatkan paket-paket data.
Berikut adalah cara setting Router PE2 lewat winbox.
2.a. Membuat Interface Loopback.
2.b. Membuat IP Address Loopback
3. Setting IP Address
Kemudian setting core router dan core‐edge router seperti pada topologi jaringan.
Berikut adalah cara setting Router P2 lewat winbox.
3.a. Membuat IP Address
4. Setting Dinamic Routing
Selanjutnya dilakukan setting OSPF pada setiap router untuk mendistribusikan rute secara
dinamis.
Berikut adalah cara setting Router P2 lewat winbox.
4.a. Membuat OSPF Instance
4.b. Membuat OSPF Network
5. Setting MPLS
Langkah selanjutnya adalah menambahkan dan mengonfigurasi sistem MPLS. Dalam rangka
untuk mendistribusikan label untuk rute, LDP harus diaktifkan. Kemudian semua interface yang
digunakan di MPLS perlu ditambahkan.
Berikut adalah cara setting Router P3 lewat winbox.
5.a. LDP Setting
5.b. Membuat Interface LDP MPLS
Cek dan Tes Konfigurasi MPLS, catat dan amati hasilnya.
1. Dengan traceroute, dari perintah : Tools | Traceroute
2. Cek table routing, dari perintah : IP | Routes
3. Cek konfigurasi MPLS, dari perintah : MPLS | MPLS | Local Bindings
4. Untuk mereset konfigurasi:
Dari perintah : Files | Reset‐configuration.backup
Referensi by:
* www.google.co.id
untuk mpls ini apakah multicast bisa lewat?
ReplyDeleteselamat sore mas,
ReplyDeletesaya mau tanya untuk konfigurasi seperti diatas bagaimana topologinya ya ?
sebelumnya saya sudah mencoba membuat mpls menggunkan 3 router mikrotik, tetapi saat saya mau melihat isi mpls forwarding tablenya tidak muncul apa apa hanya null saja, solusinya bagaimana ya mas kalo terjadi seperti itu dan apa penyebabnya?
mohon bantuannya, karena ini terkait dengan tugas akhir saya. terimakasih...